Informasi Makkah Tips Praktis
1. Tips Berbelanja & Menelpon
A. Persiapan uang belanja
Jama’ah calon umroh atau haji terkadang sebelum
berangkat ke Arab Saudi sering bertanya-tanya bagaimana persiapan keuangan yang
harus kita bawa apakah harus membawa real atau dollar amerika atau rupiah.
Untuk berbelanja di Arab Saudi memang
menggunakan real Saudi, namun bagi para calon jama’ah umroh atau haji yang
memiliki uang real yang dibawa hanya sedikit atau sama sekali tidak punya,
tetapi hanya punya uang rupiah maka tidak usah khawatir karena tempat penukaran
uang di Arab Saudi cukup banyak dan mudah.
Tempat penukaran uang (money changer) dapat
kita jumpai di bandara udara Jedah serta beberapa tempat dekat masjid Al-Harom
dan Masjid Nabawi.
Tempat penukaran uang dikota Madinah dapat kita
jumpai dipertokoan sisi jalan utama menuju gerbang utama masjid Nabawi. Tempat
penukaran uang di Mekah dapat kita jumpai dipertokoan lantai dasar hotel
Hilton, Misfalah, Adjiyad, pintu masuk terminal bis Saptco.
Tanda yang mudah kita kenali dari tempat
penukaran uang ini adalah banyak gambar-gambar uang ditempel di dinding tokonya
dan biasanya ada tulisan Money Changer, Penukaran Uang. Cara menukarnyapun
cukup mudah, kita tinggal menyodorkan uang yang kita miliki rupiah atau dollar
Amerika maka ia langsung akan menukarnya dengan real Saudi.
Bagi jama’ah yang membawa uang tunai rupiah
atau real terbatas tetapi membawa ATM maka tidak usah khawatir karena kita
dapat menarik uang tunai di beberapa tempat ATM Arab Saudi baik di Jeddah,
Mekah atau Madinah, yang terpenting ATM yang kita miliki memiliki tanda-tanda
pelayanan ATM yang ada di Arab Saudi seperti Maestro, Cirrus, Visa, Master
Card, Plus, Visa Electron dll. Uang yang kita tarik lewat ATM berbentuk
real Saudi, saldo tabungan yang kita miliki akan ditampilkan dilayar kaca ATM
berbentuk real Saudi.
ATM di Madinah dapat kita jumpai diantara
pertokoan depan halaman utama masjid Nabawi seperti dibawah Taiba Residence,
Hilton, Oberoy.
ATM di Mekah dapat kita jumpai diantara
pertokoan hotel dekat Masjidilharom, seperti didepan Hilton, As-sofwah (Royal
Orchid), Zam-zam
Tower.
B. Tips Penyimpanan Uang
Demi keamanan uang yang kita miliki sebaiknya
penyimpanan uang jangan ditempatkan pada satu tempat saja tapi dibagi pada
beberapa tempat: sebagian dikantong baju/celana, sebagian di koper kecil, dan
sebagian lainnya ditempat yang lain. Pasangan suami istri sebaiknya
masing-masing memegang uangnya sendiri-sendiri, jangan sampai uangnya hanya
dipegang oleh salah satu dari pasangannya. Pengaturan penyimpanan uang seperti
ini agar jika terjadi pencurian atau kehilangan tidak hilang semuanya.
C. Tips Berbelanja
Ketika kita hendak berbelanja tidak usah
khawatir akan kesulitan untuk menawar atau menanyakan harga dari barang yang
akan kita beli, karena kebanyakan dari para pedang dan para pelayannya di Mekah
dan Madinah mereka paham dengan bahasa Indonesia bahkan terkadang bisa bahasa
Indonesia walaupun sedikit-sedikit.
Oleh karena itu apabila berbelanja diselain
supermarket yaitu dipertokoan biasa jangan segan untuk menawar harga dengan
menggunakan bahasa Indonesia.
D. Tips menelpon
Untuk berkomunikasi selama di Arab Saudi
sebaiknya menggunakan Sim Card Arab Saudi untuk mempermudah komunikasi serta
penghematan biaya telpon, serta kemudahan untuk pengecekan dan penambahan
pulsa. Jika menggunakan sim card Indonesia
biasanya terkena biaya ganda karena roaming dan agak sulit untuk mengecek pulsa
serta penambahannya.
Untuk membeli sim card atau pulsa di Arab Saudi
sama seperti di indonesia
sangat mudah, banyak toko-toko yang menjualnya terutama toko-toko hand phone.
Untuk diMadinah biasanya yang menjual sim card
atau pulsa itu banyak disisi jalan utama menuju gerbang utama Masjid Nabawi.
Penjualnya ada toko resmi dari perusahaan telekomunikasi Arab Saudi seperti
Mobily, STC dll. disamping itu ada juga yang menjualnya dipinggir jalan
biasanya anak-anak muda yang duduk dan dihadapannya ada sebuah kotak kecil yang
terbuat dari kaca berisi berbagai sim card. Harganya relative murah
kisaran 40-60 real tergantung isi pulsanya.
Cara
menelpon dari Saudi ke Indonesia:
Cara
menelpon ke nomor Hp. Indonesia
misalkan ke no. 08111109455. Ketik +62 kemudian nomor yang dituju dengan
menghilangkan angka 0 yg pertama sehingga jadinya: +628111109455
Cara
menelpon ke tlp. Rumah Indonesia:
Ketik +62 kemudian kode daerah dgn menghapus angka 0 pertama kemudian ketik no.
Rumah.
Contoh
Jakarta: 021-34323687 = +622134323687 Bogor:
0251-8323066 = +622518323066
2.
Tips Kecantikan & Kesehatan
A.
Tips Kecantikan
“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia
terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke
Baitullah”. (QS. Al-Imran: 97)
Ibadah haji dilaksanakan dalam jangka waktu
yang cukup lama, disaat tertentu dan di tempat yang mempunyai situasi/kondisi
yang jauh berbeda dengan Indonesia
diperlukan persiapan yang baik.
Kondisi alam dan iklim Arab Saudi mempunyai perubahan
suhu dan kelembaban yang sangat berbeda dengan Indonesia.
Hal ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan dimana salah satu yang sangat
terpengaruh adalah kulit. Oleh karena itu perlu diperhatikan beberapa hal
mengenai perawatan kulit agar sekembali dari tanah suci kondisi kulit tetap
cantik dan sehat.
Kondisi Alam Arab Saudi
Musim di Arab Saudi:
a.
Nofember – Februari
Musim dingin 4oC -28o C
b.
Maret – Mei Musim
sedang 28oC – 32oC
c.
Juni – Agustus Musim
Panas 32oC – 50oC
d.
September – Oktober
Musim sedang 28oC – 32oC
Pada musim dingin suhu bisa turun sampai 4° C
pada malam hari, udara kering (kelembaban 30%), pada siang hari matahari
bersinar terang, angin kencang berdebu. Pada Musim panas pada siang hari suhu
bisa mencapai 50oC sinar matahari sangat menyengat dan menyilaukan
mata. Dengan kondisi alam seperti ini, beberapa kelainan kulit yang sering
terjadi biasanya adalah:
a.
Kulit terbakar
b.
Kulit pecah-pecah
c.
Kulit kering
d.
Hiperpigmentasi
e.
Kulit gatal
Untuk menghindari kemungkinan terjadinya
hal-hal tersebut diatas, maka perlu diperhatikan:
1.
Pakaian dan
perlengkapan
Kondisi udara yang dingin dan kering dengan
sinar matahari yang terik pada siang hari, maka dianjurkan:
a. Tutup sebanyak mungkin permukaan
kulit atau badan. Busana muslim berwarna putih memang paling cocok untuk
kondisi ini karena warna putih bisa menyerap panas. Gunanya agar penguapan
dikurangi seminimal mungkin, permukaan kulit tidak terbakar sinar matahari, dan
memberi kehangatan pada malam hari.
b. Gunakan kaos kaki. Kaos kaki akan
sangat bermanfaat mencegah terjadinya pecah-pecah pada tumit yang akan dapat
mengganggu aktifitas kita. Menggunakan sandal dengan bahan alas yang lembut
juga akan lebih membantu karena telapak kaki tidak menekan dasar yang keras.
c. Gunakan sesuatu yang dapat menutupi
kepala seperti topi haji, payung, sajadah atau apa saja pada saat siang hari.
Dimana fungsinya selain mengurangi kemungkinan sun stroke juga melindungi kulit
wajah tidak terpapar sinar matahari yang akan menyebabkan kulit menjadi gosong.
d. Gunakan masker. Selain sebagai
penahan debu dan melembabkan udara, juga melindungi kulit wajah dari kekeringan
dan sinar matahari.
e. Pakai kaca mata hitam pada siang
hari. Gunakan yang benar-benar dapat menghambat sinar matahari/sinar ultra
violet. Selain dapat menjaga agar mata tidak terganggu, juga menjaga kulit dahi
tidak mengkerut.
2.
Makanan dan
minuman
a.
Makanlah makanan yang
bergizi dan hangat (susu, madu, buah-buahan, sayur-sayuran)
b.
Minumlah vitamin untuk
menjaga staMina. Terutama vitamin C, E dan antioksida seperti beta karoten yang
mencegah warna dan struktur kulit tetap baik. Apabila biasa mengkonsumsi
buah-buahan dan sayuran dalam jumlah yang cukup maka cukuplah asupan vitamin
tersebut dari makanan.
c.
Minum 5-6 liter perhari
atau 1gelas tiap jam, lebih baik bila berupa jus. Selain untuk menjaga
kesehatan badan secara umum juga menjaga kelembaban kulit.
B.
Perawatan
Kesehatan Kulit
Prinsip penjagaan kesehatan kulit selama
melaksanakan ibadah haji sama dengan perawatan pada umumnya, hanya saja karena
kondisi alamnya lebih kering maka perlu diperhatikan beberapa hal berikut ini:
1.
Pelembaban
Pelembab diperlukan agar air yang ada didalam
kulit tidak menguap. Diperhatikan terutama di Madinah, dimana kelembaban udara
sangat rendah sehingga bila kulit tidak dilembabkan akan timbul kulit kering,
bersisik, gatal, dan kadang-kadang sampai pecah-pecah dan berdarah. Carilah
pelembab/body lotion yang mengandung AHA, UREA, LANOLIN/EUCERIN.
Gunakan pelembab setiap saat atau saat kulit
terkena air sehabis mandi, wudhu, buang air besar/kecil. Paling baik sediakan
pelembab/body lotion di kamar mandi sehingga bisa langsung dioleskan. Jangan
menunggu kulit terasa kering atau mulai gatal.
Oleskan pada seluruh tubuh (wajah, lengan,
badan, kaki), tidak hanya pada bagian yang terbuka saja. Beri perhatian ekstra
pada bagian tumit. Pelembab atau krim kaki dioleskan sambil dipijat-pijat agar
pelembab meresap ke dalam kulit. Pelembab yang kurang akan berakibat kering,
keriput, dan bila dibiarkan terus akan menjadi sumber gatal-gatal kulit.
2.
Proteksi (Tabir
Surya/Sunscreen/Sunblock)
Matahari di Arab Saudi sebenarnya sama dengan
matahari Indonesia, tetapi
karena di sana
terdapat banyak hamparan pasir, batu dan rumah/gedung berwarna putih maka
pantulan sinar matahari sangat banyak.
Tabir surya diperlukan agar kulit tidak
terbakar atau timbul hiperpigmentasi. Biasanya para wanita mengeluh kulitnya
tambah gelap atau vlek-vleknya bertambah setelah pulang haji. Sinar matahari
memang merangsang pembentukan pigmen kulit. Pigmen sebenarnya berguna untuk
melindungi kulit dari efek jelek sinar matahari.
Sinar matahari yang perlu diwaspadai adalah
antara jam 09.00-15.00, sehingga pada jam-jam tersebut sebisa mungkin tidak
berada dibawah terik matahari. Tetapi apabila kita memang harus keluar dan
terpapar sinar matahari sebaiknya kulit yang terbuka diolesi tabir surya dengan
kekuatan SPF 15 (sun protecting factor) atau lebih.
Yang dimaksud dengan SPF adalah beberapa kali
lebih lama suatu bahan dapat menghambat kemerahan pada kulit saat terpancar
sinar matahari. Jadi, kalau suatu krim mempunyai SPF 15 maka krim tersebut
dapat menghambat sampai 15 kali lebih lama terjadinya kemerahan pada kulit.
Karena tabir surya hanya bertahan 5 jam, maka apabila kita berada di luar
pondokan lebih dari 5 jam dianjurkan tabir surya dioles ulang. Demikian pula
bila kita membasuh muka/wudhu, tabir surya harus dioles ulang.
3.
Pembersihan
(Mandi+Sabun)
Karena udara di Arab Saudi sangat kering, maka
kita jarang berkeringat. Jadi walaupun terasa panas karena jarang berkeringat
tidak perlu terlalu sering mandi. Mandi cukup 1-2 kali sehari. Mandi berlebihan
dan dengan menggunakan sabun justru akan mengeringkan kulit.
Gunakan sabun yang
tidak alkalis, carilah yang mempunyai pH sesuai pH kulit dan lebih
baik lagi bila mengandung pelembab (biasanya sabunnya tidak banyak busa). Di
Indonesia sering dianjurkan membawa sabun ijo yang tidak wangi pada saat
menggunakan pakaian ihram di Arafah maupun di Mina. Namun Kami tidak
menganjurkan menggunakan sabun tersebut.
Mandilah dengan sabun sesaat sebelum
menggunakan pakaian ihram dan pada saat masih menggunakan pakaian ihram dan
ingin mandi, tidak usah menggunakan sabun, cukup dibilas saja.
Pelembab dan sunblok bisa dibawa dari
Indonesia, tetapi di Arab Saudi bisa didapatkan pelembab dan sunblok import
dengan harga jauh lebih murah bila dibandingkan membeli di Indonesia.
Dengan memperhatikan cara-cara melindungi kulit
dengan benar, insya Allah sekembali dari tanah suci menjadi haji mabrur dengan
kulit yang tetap bersinar, Amiin.
-- Mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) mudah ditemukan di sekitar Masjidil
Haram, Makkah, Arab Saudi. Jamaah calon haji (calhaj) diharapkan tak akan
kesulitan memanfaatkan kartu debit hasil kerja sama Kementerian Agama RI dengan
empat bank nasional.Menurut laporan Media Center Haji (MCH) Daerah Kerja Makkah, ATM berada di arah depan pintu King Fahd, di sekitar Bank Ar-Rajhi, serta di lantai 1 Gedung Zam-Zam Tower juga terdapat ATM Center. ATM tersebut menggunakan dua bahasa pemandu yaitu Arab dan Inggris.
Cara penggunaan ATM nya juga sama dengan yang biasa digunakan di Tanah Air. Setelah memasukkan kartu ATM, akan keluar perintah tentang pilihan bahasa, Arab atau Inggris.
Untuk pilihan Inggris misalnya, langkah kedua adalah perintah untuk memasukkan nomor PIN (please enter your PIN). Setelah memasukin nomor PIN, tekan accept (terima).
Selanjutnya akan keluar pilihan jenis akun (please select account type) berupa checking, savings, credit, dan default. Untuk melakukan penarikan, pilih default hingga keluar main menu pilihan Withdrawal (penarikan) dan Balance Inquiry (informasi saldo).
Pilih menu withdrawal (penarikan) hingga keluar pilihan jumlah yang akan ditarik. Ketika tim MCH melakukan uji coba di Ar-Rojhi Bank dan Alinma Bank, jumlah pilihan penarikan yang diberikan sama, yaitu: 500, 1000, 1500, 2000, 3000, 4000, dan 5000 Riyal. Namun, ada juga pilihan other amount jika kita ingin melakukan penarikan dalam jumlah yang lain, di luar pilihan yang sudah ada.
Penggunaan kartu debit ini bekerja sama dengan Bank BRI, Bank BNI, Bank Mandiri, dan Bank Syariah Mandiri. Tujuannya, agar jamaah tidak perlu membawa uang tunai banyak karena mereka bisa menarik uang riyal dan berbelanja dengan kartu debit tersebut. Langkah ini diharapkan bisa menekan kasus kriminal terkait uang, seperti kehilangan, dicuri, atau dirampas.
Jika mengalami kesulitan menggunakan ATM, jamaah dapat meminta bantuan misalnya kepada personel Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH). Jangan lupa, waspada dan jangan mudah percaya pada orang yang baru dikenal meski pun ia orang Indonesia.
1- ATM Sabb Bank meliputi : Al Baladiah, Al Kharj, Al Rass, Buraidah Onaizah, Riyadh.
2- Khususnya di Makkah
dan Madinah, ATM SABB BANK bisa di dapat di Hilton, Zamzam Tower, Hotel Oberoi
Madinah, RAMA Hotel ATM MED, MADINAH DEPOSIT ATM, AL DEREA MADINAH, MEDINA
BRANCH. Sedangkan di Jeddah, hampir disetiap tempat belanja, bisa ditemukan.
Mandiri Tawarkan Kemudahan Transaksi di Tanah Suci
15 December 2009 | Kategori: Berita
MAKASSAR- – Bank Mandiri Regional X
Makassar beri kemudahan transaksi bagi jemaah haji asal Sulawesi Selatan yang
saat ini tengah melaksanakan ibadah haji di tanah suci. “Kartu ATM Mandiri yang
berlogo ”VISA” atau ”PLUS” bisa dimanfaatkan untuk mengambil uang tunai dalam
mata uang setempat. Bahkan mesin ATM bank lain yang ada di negara itu bisa
menggunankan ATM Mandiri,” kata Vice Presiden Bank Mandiri Regional X Makassar
E. Argo Harsoyo di Makassar, Senin.
Selain itu, layanan kartu kredit
ibadah haji milik Mandiri itu dapat pula digunakan di seluruh pusat pertokoan
Arab Saudi yang memiliki logo visa. “Jemaah haji tidak perlu repot membawa dana
tunai jika sudah memiliki kartu Mandiri,” ucapnya. Adapun beban biaya
transaksi kartu debit Mandiri di luar negeri, nasabah hanya diberikan potongan
sekitar Rp15.000 – Rp35.000 per transaksinya, tergantung nilai kurs negara yang
bersangkutan.
Sejauh ini, ungkap dia animo
masyarakat Sulsel dengan keberadaan paket kartu debit haji ini cukup besar, hal
ini berdasarkan laporan transaksi dan permintaan buka rekening baru calon
jemaah haji yang cukup tinggi. “Memang kami ada rencana mengoptimalkan
sosialisasi layanan kemudahan transaksi ibadah suci ini. Musim haji tahun
depan, sosialisasi maupun peningkatan pelayanan akan kami mulai di saat manasik
haji,” ungkapnya.
Menurut
Argo, pihaknya akan menambah pelayanan kantor cabang bergerak berupa mobil
layanan Mandiri yang bisa dimanfaatkan untuk membuka rekening hingga transaksi
nasabah pada musim haji tahun depan. “Kendaraan layanan bank mandiri itu
saat ini tengah dalam pengurusan, dalam waktu dekat masyarakat sudah dapat
menikmati fasilitas pelayanan bergerak Mandiri itu,” ucapnya. Ant/yto
Tips Praktis
1. Tips Berbelanja & Menelpon
A. Persiapan uang belanja
Jama’ah calon umroh atau haji terkadang sebelum
berangkat ke Arab Saudi sering bertanya-tanya bagaimana persiapan keuangan yang
harus kita bawa apakah harus membawa real atau dollar amerika atau rupiah.
Untuk berbelanja di Arab Saudi memang
menggunakan real Saudi, namun bagi para calon jama’ah umroh atau haji yang
memiliki uang real yang dibawa hanya sedikit atau sama sekali tidak punya,
tetapi hanya punya uang rupiah maka tidak usah khawatir karena tempat penukaran
uang di Arab Saudi cukup banyak dan mudah.
Tempat penukaran uang (money changer) dapat
kita jumpai di bandara udara Jedah serta beberapa tempat dekat masjid Al-Harom
dan Masjid Nabawi.
Tempat penukaran uang dikota Madinah dapat kita
jumpai dipertokoan sisi jalan utama menuju gerbang utama masjid Nabawi. Tempat
penukaran uang di Mekah dapat kita jumpai dipertokoan lantai dasar hotel
Hilton, Misfalah, Adjiyad, pintu masuk terminal bis Saptco.
Tanda yang mudah kita kenali dari tempat
penukaran uang ini adalah banyak gambar-gambar uang ditempel di dinding tokonya
dan biasanya ada tulisan Money Changer, Penukaran Uang. Cara
menukarnyapun cukup mudah, kita tinggal menyodorkan uang yang kita miliki
rupiah atau dollar Amerika maka ia langsung akan menukarnya dengan real Saudi.
Bagi jama’ah yang membawa uang tunai rupiah
atau real terbatas tetapi membawa ATM maka tidak usah khawatir karena kita
dapat menarik uang tunai di beberapa tempat ATM Arab Saudi baik di Jeddah,
Mekah atau Madinah, yang terpenting ATM yang kita miliki memiliki tanda-tanda
pelayanan ATM yang ada di Arab Saudi seperti Maestro, Cirrus, Visa, Master
Card, Plus, Visa Electron dll. Uang yang kita tarik lewat ATM berbentuk
real Saudi, saldo tabungan yang kita miliki akan ditampilkan dilayar kaca ATM berbentuk
real Saudi.
ATM di Madinah dapat kita jumpai diantara
pertokoan depan halaman utama masjid Nabawi seperti dibawah Taiba Residence,
Hilton, Oberoy.
ATM di Mekah dapat kita jumpai diantara
pertokoan hotel dekat Masjidilharom, seperti didepan Hilton, As-sofwah (Royal
Orchid), Zam-zam
Tower.
B. Tips Penyimpanan Uang
Demi keamanan uang yang kita miliki sebaiknya
penyimpanan uang jangan ditempatkan pada satu tempat saja tapi dibagi pada
beberapa tempat: sebagian dikantong baju/celana, sebagian di koper kecil, dan
sebagian lainnya ditempat yang lain. Pasangan suami istri sebaiknya
masing-masing memegang uangnya sendiri-sendiri, jangan sampai uangnya hanya
dipegang oleh salah satu dari pasangannya. Pengaturan penyimpanan uang seperti
ini agar jika terjadi pencurian atau kehilangan tidak hilang semuanya.
C. Tips Berbelanja
Ketika kita hendak berbelanja tidak usah
khawatir akan kesulitan untuk menawar atau menanyakan harga dari barang yang
akan kita beli, karena kebanyakan dari para pedang dan para pelayannya di Mekah
dan Madinah mereka paham dengan bahasa Indonesia bahkan terkadang bisa bahasa
Indonesia walaupun sedikit-sedikit.
Oleh karena itu apabila berbelanja diselain
supermarket yaitu dipertokoan biasa jangan segan untuk menawar harga dengan
menggunakan bahasa Indonesia.
D. Tips menelpon
Untuk berkomunikasi selama di Arab Saudi
sebaiknya menggunakan Sim Card Arab Saudi untuk mempermudah komunikasi serta
penghematan biaya telpon, serta kemudahan untuk pengecekan dan penambahan
pulsa. Jika menggunakan sim card Indonesia
biasanya terkena biaya ganda karena roaming dan agak sulit untuk mengecek pulsa
serta penambahannya.
Untuk membeli sim card atau pulsa di Arab Saudi
sama seperti di indonesia
sangat mudah, banyak toko-toko yang menjualnya terutama toko-toko hand phone.
Untuk diMadinah biasanya yang menjual sim card
atau pulsa itu banyak disisi jalan utama menuju gerbang utama Masjid Nabawi.
Penjualnya ada toko resmi dari perusahaan telekomunikasi Arab Saudi seperti
Mobily, STC dll. disamping itu ada juga yang menjualnya dipinggir jalan
biasanya anak-anak muda yang duduk dan dihadapannya ada sebuah kotak kecil yang
terbuat dari kaca berisi berbagai sim card. Harganya relative murah
kisaran 40-60 real tergantung isi pulsanya.
Cara
menelpon dari Saudi ke Indonesia:
Cara
menelpon ke nomor Hp. Indonesia
misalkan ke no. 08111109455. Ketik +62 kemudian nomor yang dituju dengan
menghilangkan angka 0 yg pertama sehingga jadinya: +628111109455
Cara
menelpon ke tlp. Rumah Indonesia:
Ketik +62 kemudian kode daerah dgn menghapus angka 0 pertama kemudian ketik no.
Rumah.
Contoh
Jakarta: 021-34323687 = +622134323687 Bogor:
0251-8323066 = +622518323066
2.
Tips Kecantikan & Kesehatan
A.
Tips Kecantikan
“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia
terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke
Baitullah”. (QS. Al-Imran: 97)
Ibadah haji dilaksanakan dalam jangka waktu
yang cukup lama, disaat tertentu dan di tempat yang mempunyai situasi/kondisi
yang jauh berbeda dengan Indonesia
diperlukan persiapan yang baik.
Kondisi alam dan iklim Arab Saudi mempunyai
perubahan suhu dan kelembaban yang sangat berbeda dengan Indonesia.
Hal ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan dimana salah satu yang sangat
terpengaruh adalah kulit. Oleh karena itu perlu diperhatikan beberapa hal
mengenai perawatan kulit agar sekembali dari tanah suci kondisi kulit tetap
cantik dan sehat.
Kondisi Alam Arab Saudi
Musim di Arab Saudi:
a.
Nofember – Februari
Musim dingin 4oC -28o C
b.
Maret – Mei Musim
sedang 28oC – 32oC
c.
Juni – Agustus Musim
Panas 32oC – 50oC
d.
September – Oktober
Musim sedang 28oC – 32oC
Pada musim dingin suhu bisa turun sampai 4° C
pada malam hari, udara kering (kelembaban 30%), pada siang hari matahari
bersinar terang, angin kencang berdebu. Pada Musim panas pada siang hari suhu
bisa mencapai 50oC sinar matahari sangat menyengat dan menyilaukan
mata. Dengan kondisi alam seperti ini, beberapa kelainan kulit yang sering
terjadi biasanya adalah:
a.
Kulit terbakar
b.
Kulit pecah-pecah
c.
Kulit kering
d.
Hiperpigmentasi
e.
Kulit gatal
Untuk menghindari kemungkinan terjadinya hal-hal
tersebut diatas, maka perlu diperhatikan:
1.
Pakaian dan
perlengkapan
Kondisi udara yang dingin dan kering dengan
sinar matahari yang terik pada siang hari, maka dianjurkan:
a. Tutup sebanyak mungkin permukaan
kulit atau badan. Busana muslim berwarna putih memang paling cocok untuk
kondisi ini karena warna putih bisa menyerap panas. Gunanya agar penguapan
dikurangi seminimal mungkin, permukaan kulit tidak terbakar sinar matahari, dan
memberi kehangatan pada malam hari.
b. Gunakan kaos kaki. Kaos kaki akan
sangat bermanfaat mencegah terjadinya pecah-pecah pada tumit yang akan dapat
mengganggu aktifitas kita. Menggunakan sandal dengan bahan alas yang lembut
juga akan lebih membantu karena telapak kaki tidak menekan dasar yang keras.
c. Gunakan sesuatu yang dapat menutupi
kepala seperti topi haji, payung, sajadah atau apa saja pada saat siang hari.
Dimana fungsinya selain mengurangi kemungkinan sun stroke juga melindungi kulit
wajah tidak terpapar sinar matahari yang akan menyebabkan kulit menjadi gosong.
d. Gunakan masker. Selain sebagai
penahan debu dan melembabkan udara, juga melindungi kulit wajah dari kekeringan
dan sinar matahari.
e. Pakai kaca mata hitam pada siang
hari. Gunakan yang benar-benar dapat menghambat sinar matahari/sinar ultra
violet. Selain dapat menjaga agar mata tidak terganggu, juga menjaga kulit dahi
tidak mengkerut.
2.
Makanan dan
minuman
a.
Makanlah makanan yang
bergizi dan hangat (susu, madu, buah-buahan, sayur-sayuran)
b.
Minumlah vitamin untuk
menjaga staMina. Terutama vitamin C, E dan antioksida seperti beta karoten yang
mencegah warna dan struktur kulit tetap baik. Apabila biasa mengkonsumsi
buah-buahan dan sayuran dalam jumlah yang cukup maka cukuplah asupan vitamin
tersebut dari makanan.
c.
Minum 5-6 liter perhari
atau 1gelas tiap jam, lebih baik bila berupa jus. Selain untuk menjaga
kesehatan badan secara umum juga menjaga kelembaban kulit.
B.
Perawatan
Kesehatan Kulit
Prinsip penjagaan kesehatan kulit selama
melaksanakan ibadah haji sama dengan perawatan pada umumnya, hanya saja karena
kondisi alamnya lebih kering maka perlu diperhatikan beberapa hal berikut ini:
1.
Pelembaban
Pelembab diperlukan agar air yang ada didalam
kulit tidak menguap. Diperhatikan terutama di Madinah, dimana kelembaban udara
sangat rendah sehingga bila kulit tidak dilembabkan akan timbul kulit kering,
bersisik, gatal, dan kadang-kadang sampai pecah-pecah dan berdarah. Carilah
pelembab/body lotion yang mengandung AHA, UREA, LANOLIN/EUCERIN.
Gunakan pelembab setiap saat atau saat kulit
terkena air sehabis mandi, wudhu, buang air besar/kecil. Paling baik sediakan
pelembab/body lotion di kamar mandi sehingga bisa langsung dioleskan. Jangan
menunggu kulit terasa kering atau mulai gatal.
Oleskan pada seluruh tubuh (wajah, lengan,
badan, kaki), tidak hanya pada bagian yang terbuka saja. Beri perhatian ekstra
pada bagian tumit. Pelembab atau krim kaki dioleskan sambil dipijat-pijat agar
pelembab meresap ke dalam kulit. Pelembab yang kurang akan berakibat kering,
keriput, dan bila dibiarkan terus akan menjadi sumber gatal-gatal kulit.
2.
Proteksi (Tabir
Surya/Sunscreen/Sunblock)
Matahari di Arab Saudi sebenarnya sama dengan
matahari Indonesia, tetapi
karena di sana
terdapat banyak hamparan pasir, batu dan rumah/gedung berwarna putih maka
pantulan sinar matahari sangat banyak.
Tabir surya diperlukan agar kulit tidak
terbakar atau timbul hiperpigmentasi. Biasanya para wanita mengeluh kulitnya
tambah gelap atau vlek-vleknya bertambah setelah pulang haji. Sinar matahari
memang merangsang pembentukan pigmen kulit. Pigmen sebenarnya berguna untuk
melindungi kulit dari efek jelek sinar matahari.
Sinar matahari yang perlu diwaspadai adalah
antara jam 09.00-15.00, sehingga pada jam-jam tersebut sebisa mungkin tidak
berada dibawah terik matahari. Tetapi apabila kita memang harus keluar dan
terpapar sinar matahari sebaiknya kulit yang terbuka diolesi tabir surya dengan
kekuatan SPF 15 (sun protecting factor) atau lebih.
Yang dimaksud dengan SPF adalah beberapa kali
lebih lama suatu bahan dapat menghambat kemerahan pada kulit saat terpancar
sinar matahari. Jadi, kalau suatu krim mempunyai SPF 15 maka krim tersebut
dapat menghambat sampai 15 kali lebih lama terjadinya kemerahan pada kulit.
Karena tabir surya hanya bertahan 5 jam, maka apabila kita berada di luar
pondokan lebih dari 5 jam dianjurkan tabir surya dioles ulang. Demikian pula
bila kita membasuh muka/wudhu, tabir surya harus dioles ulang.
3.
Pembersihan
(Mandi+Sabun)
Karena udara di Arab Saudi sangat kering, maka
kita jarang berkeringat. Jadi walaupun terasa panas karena jarang berkeringat
tidak perlu terlalu sering mandi. Mandi cukup 1-2 kali sehari. Mandi berlebihan
dan dengan menggunakan sabun justru akan mengeringkan kulit.
Gunakan sabun yang
tidak alkalis, carilah yang mempunyai pH sesuai pH kulit dan lebih
baik lagi bila mengandung pelembab (biasanya sabunnya tidak banyak busa). Di
Indonesia sering dianjurkan membawa sabun ijo yang tidak wangi pada saat
menggunakan pakaian ihram di Arafah maupun di Mina. Namun Kami tidak
menganjurkan menggunakan sabun tersebut.
Mandilah dengan sabun sesaat sebelum
menggunakan pakaian ihram dan pada saat masih menggunakan pakaian ihram dan
ingin mandi, tidak usah menggunakan sabun, cukup dibilas saja.
Pelembab dan sunblok bisa dibawa dari
Indonesia, tetapi di Arab Saudi bisa didapatkan pelembab dan sunblok import
dengan harga jauh lebih murah bila dibandingkan membeli di Indonesia.
Dengan memperhatikan cara-cara melindungi kulit
dengan benar, insya Allah sekembali dari tanah suci menjadi haji mabrur dengan
kulit yang tetap bersinar, Amiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar